Mengoptimalkan Dakwah di Bulan Ramadhan
Mengoptimalkan Dakwah di Bulan Ramadhan - “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS: Al Baqarah: 183). Ayat di atas menjelaskan akan kewajiban muslim untuk berpuasa di bulan Ramadhan, yang tentu saja seluruh muslim sangat memahami perintah Allah SWT, yang dijelaskan dalam ayat tersebut.
Alhamdulillah bulan yang penuh keutamaan dari seribu bulan telah datang, bulan Ramadhan tentu saja di tunggu siapa saja, tidak terkecuali oleh seorang muslimah karena bulan ini identik dengan berbagai kegiatan dakwah. Di bulan Ramadhan yang penuh rahmat ini seorang muslimah tentu saja dituntut untuk peran serta aktif dalam dakwah sesuai dengan kemampuan kondisi diri dan posisinya di lingkungan manakah muslimah tersebut berada. Karena pada hakekatnya bulan Ramadhan bukan saja untuk memperbanyak amalan kita, tetapi juga untuk mengoptimalkan kerja dakwah kita, bukan malah berhenti tetapi kita dituntut untuk
menggunakan potensi yang kita miliki yang tentu saja setiap orang berbeda. Sebagai seorang da’i tentu saja kita tidak akan sia-sia dalam menjalani kerja dakwah ini, bukankah sesungguhnya dakwah tidak pernah membutuhkan kita, melainkan kita sendiri yang sangat membutuhkan dakwah sebagai jalan untuk mendapatkan ridhoNya, dalam hal ini figur seorang da’i yang diinginkan Allah SWT agar terbentuk di diri kita telah dijelaskan dalam QS Al Baqarah ayat 207 dan QS At Taubah ayat 111.
“Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya untuk mencari keridhoan Allah. Dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hambaNya.” (QS Al Baqarah : 207)
“Sesungguhnya Allah membeli dari orang-orang Mukmin, baik diri maupun harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang di jalan Allah; sehingga mereka membunuh atau terbunuh, (sebagai) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran. Dan siapakah yang lebih menepati janjinya selain Allah? Maka bergembiralah dengan jual beli yang telah kamu lakukan itu, dan demikian itulah kemenangan yang agung.” (QS At Taubah : 111)
Kembali kepada pokok permasalahan dari bagaimana seorang muslimah mengoptimalkan dakwahnya di bulan Ramadhan. Maka saya tidak akan mengambil contoh yang terlalu kompleks, karena dakwah seperti yang telah dijelaskan di atas dikaitkan dengan diri dan kondisi atau keadaan setiap orang berbeda-beda tergantung berada di posisi manakah dia. Dan saya mencoba mengambil contoh dari keadaan saya sendiri, hal ini bukan bermaksud untuk membanggakan diri atau merasa diri sudah baik sehingga tidak memerlukan contoh orang lain, hal ini dimaksudkan agar saya sendiri dapat melakukan introspeksi dari diri saya sendiri ataupun orang lain apakah dakwah saya di bulan Ramadhan ini telah optimal atau justru sebaliknya tidak melakukan apapun yang terbaik bagi dakwah itu sendiri.
Saya seorang pedagang makanan, jika di bulan lain saya berjualan makanan pagi hingga sore hari, maka saya harus mengubah waktu berjualan menjadi sore hari, walaupun sebenarnya siang haripun jika saya menginginkan maka tidak mustahil pasti ada saja pembelinya. Lalu apa keistimewaannya pekerjaan saya, tentu bagi beberapa orang saya memang bukan siapa-siapa, tapi menurut saya dari sinilah saya mengoptimalkan dakwah saya di bulan Ramadhan. Dalam kaitannya dengan dakwah saya hanya memberikan contoh nyata yang bisa dilihat oleh orang lain, tentu saja harapan saya semoga contoh saya dapat memberikan contoh positif bahwa Allah SWT tidak akan pernah lupa untuk melimpahkan rejekinya kepada setiap makhluk ciptaanNya. Di samping itu pembelajaran yang berharga adalah bahwa kenikmatan yang ada di dunia bukan hanya masalah harta, tapi juga ketenangan hati dan yang tertinggi adalah mencari ridho Allah SWT semata.
Dari contoh tersebut tentu saja dapat disimpulkan, bahwa muslimah dapat menjadi figur yang baik dalam dakwah sesuai dengan potensi masing-masing, seperti saya sebagai pedagang, atau mungkin ada yang berprofesi sebagai guru, karyawan, pegawai dan bahkan ibu rumah tangga. Sehingga kita dapat mengoptimalkan dakwah kita di bulan Ramadhan dengan contoh terbaik yang dapat kita berikan berdasarkan posisi masing-masing individu dalam lingkungan.
Semoga optimalisasi dakwah kita di bulan Ramadhan ini dengan contoh terbaik dari potensi yang kita miliki dapat menambah amal ibadah kita di bulan Ramadhan ini, dan dapat mengantarkan kita pada sosok pribadi yang memiliki perbaikan fitrah seiring berakhirnya Ramadhan. Sebagaimana yang dielaskan Allah SWT dalam QS Ar Rum ayat 30:
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Berakhirnya Ramadhan melahirkan perbaikan fitrah yang dimaksudkan agar kita sanggup menjalankan kehidupan ini secara benar sesuai dengan syariat Islam yang Allah turunkan sebagai tujuan hidup.
Dan akhirnya saya berharap semoga kita bisa menghidupkan Ramadhan ini dengan dakwah yang optimal untuk menciptakan diri yang lebih baik hingga akhir Ramadhan dan berlanjut di bulan-bulan berikut di luar Ramadhan. Wallahua’lam.
0 comments:
Post a Comment