Syukur dan Sabar Sikap Terbaik Dalam Menjalani Hidup
Syukur dan Sabar Sikap Terbaik Dalam Menjalani Hidup - Dalam
mengarungi hidup, kita sering menghadapi persoalan, baik yang kecil
maupun yang besar. Sesungguhnya, persoalan mendasar dari masalah hidup
itu adalah cara kita memandang problematika hidup. Islam dengan segala
ajarannya yang luhur sudah mengajarkan kita dua hal yaitu syukur dan
sabar.
Tentang
hal ini rasulullah bersabda : Dari Abi yahya Shuhaib bin Sinan RA.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya menakjubkan keadaan orang mu’min,
karena segala urusannya sangat baik baginya, dan itu tidak akan terjadi
kecuali bagi orang mu’min. Bila ia memperoleh kesenangan, ia bersyukur,
yang demikian itu baik baginya. Dan bila ia tertimpa kesusahan ia juga
bersabar, yang demikian itupun baik baginya”.
Syarah Hadits
Hadits
diatas diriwayatkan Imam Muslim dalam kitab Zuhud Bab Urusan Orang
Mu’min Semuanya Baik. Sanad hadits ini disandarkan kepada Abu Yahya
Shuhaib bin Sinan RA. Ia digelari Abu Yahya oleh Rasulullah SAW. Konon
ia juga bergelar Ar-Rumi, tentang ini ada yang mengatakan ia menjadi
budak milik orang romawi sejak kecil, ia kemudian dibeli oleh Abdullah
bin Jad’an, lalu dimerdekakan. Ada juga yang mengatakan Shuhaib ini lari
dari Romawi saat ia dewasa. Ia kemudian dating ke kota Mekkah, bertemu
Abdullah bin Jad’an dan mengikutinya. Ia masuk Islam ketika Rasulullah
belum lama diangkat menjadi nabi dan Rasul, sehingga ia termasuk orang
yang mula-mula masuk islam (as-shabiqunal awwalun). Shuhaib meriwayatkan
30 hadits dari Rasulullah. Ia wafat di madinah dalam usia 73 tahun pada
tahun 38 atau 39 H dan dimakamkan di madinah.
Hadits
ini mengandung beberapa pelajaran. Pertama, setiap orang yang mengaku
beriman harus menyakini bahwa iman sempurna yang dipegangteguh olehnya
berdampak kebaikan pada setiap gerak dan langkahnya. Ketika mendapatkan
kebaikan yang membuatnya senang, ia pandai mensyukurinya. Dengan
mengucapkan Al-hamdulillah dan bersyukur dengan segenap hati, kemudian
bersyukur dengan menggunakan seluruh anggota tubuh, berbagi dengan orang
lain dan bersyukur dengan ketaatan kepada Allah dan Rasul_Nya.
“Barang siapa bersyukur, sesungguhnya syukurnya itu untuk dirinya sendiri” (Q.S. An-Naml : 40).
Begitu
juga ketika ditimpa kesusahan, ia menyikapinya dengan sabar. Sabar yang
terbaik adalah, saat kesusahan itu tiba dan menghenyakkan batin serta
perasaannya, ia menyikapinya dengan sabar. Rasul pernah bersabda
“Sesungguhnya sabar itu adalah saat hentakan pertama.” Suatu ketika
sayyidina Ali bertempur dalam duel yang hebat, orag kafir yang
dilawannya terdesak dan terjatuh, sayyidina Ali berkesempatan
menghabisinya. Saat ia mengulurkan pedangnya kearah musuh, orang kafir
itu meludahinya. Ternyata bukannya marah sayyidina Ali malah
mengurungkan niatnya dan bersabar. Beliau khawatir jihadnya jadi tidak
bermakna apa-apa, karena terdorong rasa kesal dan amarah.akibat
diludahi.
Itulah
karakter orang mu’min yang sempurna, ia mampu menunjukan sikap sabar
meskipun menghadapi situasi yang sangat menyakitkan dirinya.
“Bersabarlah dengan kesabaran yang baik (Q.S. Al-Ma’arij : 5)
Begitulah syukur dan sabar yang baik, yang memberikan kebaikan dunia dan akhirat.
0 comments:
Post a Comment