Powered by Blogger.

Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka

Menjaga Diri dan Keluarga dari Api Neraka - “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (QS. At Tahriim: 8)


Segala puji hanya bagi Alloh, shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Rasulullah,
dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya selain Alloh yang Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya dan aku bersaksi bahwa Muhammad sholalllohu alaihi wa sallam adalah hamba dan utusanNya.. Amma Ba’du.

Sesungguhnya Alloh subhanahu wa ta'ala menurunkan yang agung ini untuk ditadabburi dan diamalkan. Alloh subhanahu wa ta'ala berfirman:

كِتَابٌ أَنزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِّيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُوْلُوا الْأَلْبَابِ

Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran. (QS. Shad: 29)

Dalam rangka mengamlkan ayat ini maka marilah kita mengkaji firman Alloh subahanahu wa ta’ala di dalam kitab Al-Qur’an:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Alloh terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS. Al-Tahrim: 6)

Firman Alloh subahanahu wa ta’ala: (يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا)

Amirul mu’minin Ali rodhiallohu anhu berkata: Ajarkanlah kepada mereka adab dan tanamkanlah pada diri mereka kebaikan.[1]

Qotadah rahimahullah berkata: Engkau memerintahkan mereka untuk mentaati Alloh dan mencegah mereka bermaksiat kepada Alloh, hendaklah engkau menegakkan perintah Alloh teradap mereka, memerintahkan mereka dengan perintah Alloh dan membantu mereka dalam urusan tersebut, dan jika engkau melihat kemaksiatan dari mereka maka hendaklah engkau menghardik mereka”.[2]

Firman Alloh subahanahu wa ta’ala: وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ

Maksudnya adalah bahan bakarnya adalah bangkai-bangkai anak Adam dan batu-batu. Ibnu Mas’ud rodhiallohu anhu berkata: Batu itu berasal dari batu korek (sejenis batu bara) hitam.[3]

Firman Alloh subahanahu wa ta’ala: عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ

Ibnu Sa’di berkata: Mereka bertabi’at kasar, membentak dengan kasar dan mereka membuat orang gemetar dengan suara mereka dan membuat orang ketakutan dengan rupa mereka, mereka mempermainkan penghuni neraka dengan kekuatan mereka, mereka menjalankan perintah Alloh yang telah menetapkan siksa bagi penghuni neraka dan mengharuskan bagi mereka siksa yang pedih[4]

Dan firman Alloh subahanahu wa ta’ala: لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُون ayat ini menjelaskan tentang pujian terhadap para malaikat, mereka tunduk terhadap perrintah Alloh dan taat kepadaNya pada segala urusan yang diperintahkan kepadanya oleh Alloh subahanahu wa ta’ala.

Pelajaran yang bisa dipetik dari ayat yang mulia ini:

1-Wajib bagi seseorang untuk memerintahkan dan mendorong keluarganya mengerjakan yang ma’ruf, melarang dan menghardik mereka berbuat yang mungkar. Dia harus memerintahkannya mengerjakan shalat, menunaikan zakat, menjalankan puasa dan semua kewajiban Islam. Memerintahkan mereka berakhlak dengan akhlak yang baik dan adab yang bagus, mendorong mereka melaksanakan amal-amal yang utama, seperti membaca Al-Qur’an, mempelajari ilmu yang bermanfaat. Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman kepada NabiNya sholalllohu alaihi wa sallam:

وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا

Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan salat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. (QS. Thaha: 132)

Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman tentang Isma’il alaihis salam:

وَكَانَ يَأْمُرُ أَهْلَهُ بِالصَّلَاةِ وَالزَّكَاةِ وَكَانَ عِندَ رَبِّهِ مَرْضِيًّا

Dan ia menyuruh ahlinya untuk bersembahyang dan menunaikan zakat, dan ia adalah seorang yang diridai di sisi Tuhannya. (QS. Maryam: 55)

Dari Amru bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya bahwa Nabi sholalllohu alaihi wa sallam bersabda, “Perintahkanlah anak-anak kalian mengerjakan shalat pada saat usia mereka tujuh tahun dan pukullah mereka pada saat telah mencapai usia sepuluh tahun dan pishakanlah antara mereka dalam ranjang tidur mereka”.[5]

Demikian juga wajib bagi orang tua untuk mencegah meraka dari segala perkara yang bisa menjadikan Alloh murka baik berupa perkataan atau perbuatan, dia harus mencegah mereka dari kekejian baik yang tampak atau yang tersembunyi, melarang mereka berdusta, melarang keluarga wanita menampakkan wajah dan membuka aurat, bepergian ke pasar dan tempat-tempat yang meragukan, melarang seluruh keluarganya dan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya bersahabat dengan orang-orang yang buruk, melarang mempergauli mereka, melarang menyerupai orang-orang kafir dan fasik, memutuskan segala fasilitas yang mengarahkan mereka kepada murka Alloh dan amarahNya, melarang mereka menjauhi fasilitas yang menjauhkan keluarga dari ridha dan taat kepada Alloh, seperti sarana elektronik, televisi dan fasilitas lainnya yang menyeru kepada kekejian dan keburukan akhlak.

Dari Aisyah ra bahwa Nabi sholalllohu alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang diuji oleh Alloh dengan memiliki anak wanita ini maka dia menjadi penghalang baginya dari api neraka”.[6]

2-Kepedihan siksa dan balasan yang disediakan oleh Alloh bagi musuh-musuhNya, di dalam ayat ini. Di dalam ayat Alloh subahanahu wa ta’ala memberitahukan bahwa bahan bakar api neraka yang dijadikan sebagai alat untuk menyalakan api neraka adalah bangkai-bangkai anak Adam dan batu-batu yang berasal dari batu bara yang hitam. Dan di dalam ayat yang lain Alloh subahanahu wa ta’ala telah menjelaskan tentang keganasan dan kekuatan api tersebut. Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

كَلَّا إِنَّهَا لَظَى نَزَّاعَةً لِّلشَّوَى تَدْعُو مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّى وَجَمَعَ فَأَوْعَى

Sekali-kali tidak dapat. Sesungguhnya neraka itu adalah api yang bergejolak, Yang mengelupaskan kulit kepala, Yang memanggil orang yang membelakang dan yang berpaling (dari agama). Serta mengumpulkan (harta benda) lalu menyimpannya. (QS. Al-Ma’arij: 15-18)

Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سَقَرُلَا تُبْقِي وَلَا تَذَرُلَوَّاحَةٌ لِّلْبَشَرِ

Tahukah kamu apa (neraka) Saqar itu?. Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia. (QS. Al-Mudatstsir: 27-29)

Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلَأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِن مَّزِيدٍ

Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahanam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab :Masih adakah tambahan? " (QS. Qaf: 29)

Dari Abdullah bin Mas’ud rodhiallohu anhu berkata: Rasulullah sholalllohu alaihi wa sallam bersabda, “Jahannam pada hari itu di datangkan di mana dia memiliki tujuh puluh tali, dan pada setiap talinya terdapat tujuh puluh malaikat yang menariknya”.[7]

Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi sholalllohu alaihi wa sallam bersabda, “Api yang nyalakan oleh Ibnu Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya api Jahannam. Para shahabat berkata: Panas yang demikian saja sudah cukup wahai Rasulullah?. Beliau bersabda, “Sesungguhnya neraka jahannam dilebihkan atas api di dunia sebesar enam puluh sembilan bagian, semuanya sama dalam derajat panasnya”.[8]

3-Menetapkan bahwa malaikat ada dan wajib diimani, dan mereka memiliki golongan-golongan. Penjaga neraka ditugaskan untuk menyiksa penghuni neraka dan menghinakan mereka, dan jumlah mereka seperti apa yang disebutkan oleh Alloh subahanahu wa ta’ala adalah sembilan belas, Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

عَلَيْهَا تِسْعَةَ عَشَرَ

Di atasnya ada sembilan belas (malaikat penjaga). (QS. Al-Mudatsir: 19) Dan tokoh besar malaikat ini bernama Malik. Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ قَالَ إِنَّكُم مَّاكِثُونَ

Mereka berseru: "Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja". Dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)” (QS. Al-Zukhruf: 77)

Dan beriman kepada malaikat dan mereka adalah hamba yang mulia, mereka tidak menolak perintah yang diperintahkan oleh Alloh kepada mereka dan mereka mengerjakan segala apa yang perintahkan oleh Alloh teramsuk dalam rukun iman yang enam. Alloh subahanahu wa ta’ala berfirman:

آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللّهِ وَمَلآئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لاَ نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ وَقَالُواْ سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Alloh, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Al-Baqarah: 285)

4-Seharusnya bagi seorang muslim untuk menjaga dirinya dari api neraka. Keinginan untuk menjaga diri dari api neraka ini bisa diwujudkan walaupun dengan perkara yang paling kecil dari kebaikan.

Dari Adi bin Hatim ra berkata: Rasulullah sholalllohu alaihi wa sallam bersabda, “Tidak seorangpun dari kalian kecuali Alloh akan berbicara dengannya dan tidak ada antara dirinya dengan Alloh seorang penerjemahpun, lalu sang hamba melihat ke arah sebelah kanannya maka dia tidak melihat kecuali apa yang telah diperbuatnya, lalu dia mengarahkan pandangan ke arah orang yang lebih buruk darinya maka dia tidak melihat kecuali apa yang telah diperbuatnya, lalu dia mengarahkan pandangan ke hadapannya maka dia tidak melihat dihadapannya kecuali api neraka, maka jagalah dirimu dari api neraka walaupun dengan sebelah biji kurma”.[9]

Segala puji bagi Alloh Tuhan semesta alam, semoga shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad dan kepada keluarga, shahabat serta seluruh pengikut beliau.

[1] Tafsir Ibnu Katsir: 4/391

[2] Tafsir Ibnu Katsir: 4/391

[3] Tafsir Ibnu Katsir: 4/391

[4] Tafsir Ibnu Sa’di: halaman: 874

[5] Sunan Abu Dawud: 1/133 no: 495

[6] Shahih Bukhari: 2/436 no: 1418 dan shahih Muslim: 4/2027 no: 2629

[7] Shahih Muslim: 4/2184 no: 2842

[8] Shahih Bukhari: 1/438 no: 3265 dan shahih Muslim: 4/2184 no: 2834

[9] Shahih Muslim: 2/704 no: 1016

0 comments:

Post a Comment